Pada Praktikum pertama lebih menekankan pemahaman praktikan akan sifat atau asumsi yang digunakan pada elemen 1D, sehingga dapat mengaplikasikan elemen tersebut dengan benar.Berdasarkan buku referensi* elemen 1D terdiri dari:- Bar : elemen yang hanya dapat menahan beban aksial (Tension/Compression)
- Beam : elemen yang hanya dapat menahan bending moment dan gaya geser
- Frame : elemen yang selain dapat menahan beban aksial, juga dapat menahan bending moment ----> Frame = Bar + Beam.
Kadang terdapat perbedaan penamaan elemen 1D antara Buku referensi* dengan Finite Element Software, misalnya seperti yang tertera pada gambar berikut
Jadi, harus tau ya bedanya waktu mengaplikasikan teori di buku dengan praktiknya dengan software-nyaReferensi :* An Introduction to the Finite Element Method by Wahyu Kuntjoro
Pengumuman untuk para praktikan MEH yang berhalangan hadir (bentrok ada ujian atau kuliah) pada shift yang telah ditentukan, segera menghubungi asisten paling tidak 2 hari sebelumnya. Agar kejadian pada praktikum pertama tidak terulang lagi, shift 1 sepi, tapi shift 3 terlalu banyak sampai tidak cukup tempat duduknya. Hal ini dilakukan agar peserta praktikum dapat terdistribusikan merata, demi kenyamanan belajar bersama dan mempermudah asisten untuk mengontrol praktikan.
NB:
1. Mohon datang tepat waktu !!!2. Bagi yang mempunyai notebook yang telah ter-install Patran harap dibawa sewaktu praktikum, mengingat keterbatasan komputer di Faskom.
3. Mohon sebelum mengumpulkan Tugas Pendahuluan (TP), harap difotocopy terlebih dahulu untuk bahan arsip praktikan yang nantinya berguna untuk analisis Laporan.
Terima Kasih
Hatur Nuhun
Matur Suwun
Tarimo Kasih
Mauliate
Metode elemen hingga (MEH) merupakan metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan dalam bidang rekayasa teknik. Cakupan penyelesaian dari metode elemen hingga berupa analisis struktur, perpindahan panas, aliran fluida, dan potensial elektromagnetik. Metode elemen hingga dikembangkan untuk menyelesaikan kasus kompleks yang tidak memungkinkan untuk diselesaiakan secara analitis, misalnya untuk analisis tegangan struktur pesawat terbang yang memiliki bentuk geometri dan beban yang kompleks tidak memungkinkan untuk diselesaikan secara analitis. Gambaran umum prinsip MEH adalah dengan melakukan diskritisasi struktur kontinyu menjadi beberapa elemen yang berhingga dan setiap elemen terhubung melalui titik nodal.
(Diskritisasi [Meshing])
Dalam aplikasi software finite element, ada tiga prosedur yang dilakukan, yaitu Preprocessing, Solution, dan Postprocessing.
Tahap Preprocessing :- Pembuatan Geometri Model (Modelling)
- Diskritisasi (Meshing)
- Pemberian Beban dan Kondisi Batas
- Pemberian properti Material (Modulus Elasticity, Poisson ratio, dll)
- Pemberian jenis Properti Elemen (jenis elemen, Luas cross-section elemen, dll)
Tahap Solution :- Penentuan Matriks Kekakuan Lokal
- Penggabungan Matriks Kekakuan Lokal menjadi Matriks Kekakuan Global
- Perhitungan Numerik untuk menentukan solusinya (mis: Eleminisa Gauss, dll)
Tahap Postprocessing :- Menampilkan solusi dari perhitungan numerik, sehingga lebih mudah dilihat/dibaca dan diinterpretasikan.